Selasa, 29 Desember 2009

How To Become A Cartoonist

So you want to become a cartoonist?
You have the talent. You've already bought the supplies. You even have a comfortable workspace in which to create. But what does a cartoonist do exactly?

What is a cartoonist?
As a cartoonist, you basically bring stories to life. Whether you're working on a comic strip or a feature-length animated movie, your job is to create a narrative using sequentially drawn frames. Not only must you have creative talent, but you also must possess a tremendous amount of patience. You must be meticulous and pay attention to every detail.

How do I become a cartoonist?
While talent is extremely important in the cartoon industry, so is proper training. Without credentials, it will be very difficult to get your foot in the door. Many employers only hire cartoonists who have attended art school. It's easy to see why when you look at current movies, shows, and comic strips. The stakes have gone up quite a bit in recent years, and studios are investing large sums of money into each new project. They only hire the best of the best. With solid credentials and a good education, your chances of employment and advancement go up substantially.

The right school
Unless you live right next to a famous art school, you might find it difficult to attend classes on a regular basis. Fortunately, getting a degree as a cartoonist has become much easier with online learning. Flexible class schedules, manageable workloads, and easy registration make Internet distance learning an easy option for thousands of professionals. With a click of your mouse, you could be well on your way to an exciting career as a serious cartoonist.

source: http://www.creativeartschools.com

Jumat, 27 November 2009

DOSENku KARTUNAL banget

Sebelum memulai kuliah Foto Digital, Sang Dosen –pak Risman Marah- (beliau tak pernah marah, walaupun namanya “Marah”) selalu mengawalinya dengan anekdot terlebih dahulu, untuk menciptakan antusiasme siswanya.

Salah satu anekdotnya begini…:

Pada suatu persidangan akherat, terdapat 3 orang pria yang sedang di interograsi.

Sang hakim bertanya : “berapa kali kalian berselingkuh ??”

Pria 1 menjawab : “saya selingkuh 10 kali”

Hakim kemudian memberinya sepeda motor.

Pria 2 lalu menjawab : “saya selingkuh 5 kali saja”

Hakim memberikan bajaj pada pria kedua.

Pria yang 3 menjawab : “seumur hidup, saya tidak pernah selingkuh”.

Sang Hakim kagum, dan memberikan hadiah mobil BMW kepada pria yang ketiga.

Setelah di interogasi, mereka disuruh berkeliling-keliling dengan kendaraannya.

Sepulang dari berkeliling-keliling, ketiga pria berkumpul lagi.

Pria 1 dan pria 2, nampak ceria dan tertawa. Namun mereka heran dengan pria 3 yang nampak cemberut berwajah kusut.

Mereka berdua lalu bertanya : “wahai pria ketiga, mengapa dirimu kusut begitu, padahal engkau mendapat mobil BMW”.

Dengan penuh sedih, si pria ketiga menjawab : “tadi waktu aku berkeliling, aku berpapasan dengan istriku…..dan dia hanya mengendarai sepeda butut…””

Wkwkwkwkwkwkwk……seluruh mahasiswa jadi ngakak total…..

Minggu, 15 November 2009

HAKEKAT SENI itu “KARIKATUR”

Beberapa waktu yang lalu, saya menonton video produksi BBC, judulnya "Seni yang membentuk Dunia".

didalam keping DVD tersebut terdapat 5 sub judul, semuanya mengisahkan penelusuran asal muasal kapan manusia mulai men "citra", memproduksi seni, dan apa alasannya..
Bagaimana Manusia mencipta SENI, dan bagaimana SENI menciptakan PERADABAN….

HAKEKAT SENI itu “KARIKATUR”

Setelah menonton DVD produksi BBC yang berjudul “ How Art Made The World “ yang disutradarai oleh Nick Murphy. Dalam DVD itu berisi 5 sub judul. Sub judul yang pertama “More Human Than Human”, kita akan diajak untuk memahami bahwa pada hakekatnya, manusia berkarya seni sama juga berkarya “Karikatur”.

Video berdurasi 1 jam itu, mengisahkan penelusuran bagaimana asal muasal manusia mulai mencipta seni. Di pandu oleh Dr. Nigel Spivey, kita diajak untuk melihat hasil temuan di daerah timur laut Austria. Daerah yang dulunya diperkirakan disinggahi bangsa nomad ( Nomaden = berpindah-pindah ).

Dikisahkan pada tanggal 7 Agustus 1908, diadakan penggalian di daerah tersebut oleh 3 arkeolog, pada waktu itu mereka menemukan patung setinggi 10 cm. mereka bertiga sepakat memberi nama patung itu “Venus Van Willendorf” ( Venus dari Willendorf ).

Patung itu diperkirakan dibuat bangsa Nomad, 25 ribu tahun yang lalu.
Deskripsi patung itu adalah sosok manusia berdiri, patung itu diasumsikan sebagai sosok wanita karena dicitrakan berbuah dada besar, dan pinggul yang besar pula. Walaupun kepala patung tidak mencerminkan wajah, hanya berbentuk bola.


Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata patung semacam itu terdapat di beberapa wilayah diantaranya Russia, France, Slovakia, Czech Republic, Italy.

Prof. Ramachandran, dari Universitas California, San Diego, dalam penelitiannya terhadap burung Humming bird, menemukan bahwa pada dasarnya, makhluk hidup mempunyai naluri untuk memilih dan menyukai sesuatu yang “Lebih”.

Sesuatu yang biasa dan terjadi sehari-hari, tidak mempunyai “sense”. Menjadi “SENI” ketika sesuatu itu dilebih-lebihkan / di KARIKATUR kan. Jadi pada hakekatnya, berkarya SENI, atau mencipta sesuatu bisa dikatakan menjadi KARYA SENI bila didalamnya terdapat unsur yang dilebih-lebihkan atau ditonjolkan.

Narator berkata : “Kenyataannya, manusia tidak suka dengan Kenyataan”.
Hal ini sesuai dengan sifat manusia yang tidak pernah puas.

Akhir kata, pada hakekatnya, seni bersifat MORE HUMAN THAN HUMAN, menciptakan seni berarti menciptakan sesuatu yang tidak biasa, ibarat “lebih manusiawi daripada manusia”.

Minggu, 17 Mei 2009

Ohhh...Kartun ku Sayang..Kartun ku Malang

Sedikit demi sedikit
lama-lama menjadi penyakit.

Itulah kalo suka menunda pekerjaan. bekerja dibawah tekanan sebenarnya tidak masalah, yang menjadi problem adalah kelakuan kita yang suka membuat jarum jam menjadi muluuuuuuuuur.
Tekanan yang begitu berat bisa membuat badan jadi sakit juga loh....

Untuk ngirim kartun via-email misalnya, hampir selalu mengirim pada H-1. wah, kalau begini terus, kapan bisa lolos kartunnya di penjurian.

Okeylah...pantunnya sekarang berbunyi...

Sedikit demi sedikit
kapan selesainya...

hahaha..........