Rabu, 10 Desember 2014

Gaya Kartun Untuk Desain Grafis

Ilustrasi Haris Mustafa di bus tingkat Singapura



Sekiranya kita mengunjungi Singapura bulan November, kemudian naik bus dari rute timur menuju barat, ada kemungkinan besar kita naik bus bernomor 197 ini. Sebagai bagian dari kampanye OneKM, sebuah mal baru di Singapura, bus ini didesain dengan ilustrasi yang memikat mata oleh Haris Mustafa, desainer grafis asal Indonesia.



Haris, dilahirkan di Bandung, 23 Juni 1989, adalah Senior Advertising Illustrator sekaligus Graphic Designer di Planet Ads & Design yang berbasis di Singapura. Awal keterlibatan Haris di proyek ini ketika agensinya diundang untuk membuat proposal desain iklan pembukaan mal OneKM.

“Saya menjadi salah satu dari empat desainer yang ditugaskan membuat proposal dengan visual dan konsep yang berbeda,” ujarnya Haris dalam percakapan via surel dengan Poster. Tiga desainer lain berasal dari Jepang, Filipina, dan China.






Ilustrasi karakter-karakter pengunjung mal OneKM yang terinspirasi dari “Where’s Wally”

Ilustrasi Haris, yang terinspirasi dari buku anak-anak asal Inggris, “Where’s Wally,” terpilih sebagai pemenang pitching. Menurut laki-laki yang hobi bermain gitar, sepak bola, dan berenang ini, inspirasi datang ketika ia berdiskusi dengan kliennya.

“OneKM mengatakan ingin menggunakan ilustrasi yang sangat detail dan memiliki banyak objek serta karakter,” jelas Haris, yang lulus dari Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung, jurusan Desain Grafis, pada tahun 2011 dengan predikat cum laude.

Jenis ilustrasi yang ia buat adalah vektor. Karena, lanjut Haris, dengan ilustrasi berbasis vektor, ia tidak khawatir akan adanya penurunan kualitas ketajaman. Sekalipun ilustrasi di-blow-up pada media berukuran sangat besar seperti bus tingkat.




“Pesan tersembunyi” dalam ilustrasi bus nomor 197

Ternyata, dalam ilutrasi yang ia desain di bus tingkat tersebut, ada karakter dirinya sendiri dan teman-temannya. Haris mengaku menyukai beberapa desainer yang kerap memberi “hidden message” ke dalam karyanya. Jadi, dalam proyeknya kali ini, Haris dan teman-temannya lah yang menjadi pesan tersembunyi tersebut.

Untuk menggarap ilustrasi ini, Haris melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah membuat sketsa kasar, yaitu membuat satu objek dan karakter sebagai referensi “look and feel” visual akhir bagi klien.

Tahap kedua, setelah sketsa awal disetujui oleh klien, Haris menggarap visualnya hingga sentuhan akhir.Haris menggunakan perangkat keras iMac dan Wacom Bamboo, serta perangkat lunak Adobe Photoshop CS3. Dalam pengerjaan beberapa ilustrasi karakter, Haris dibantu Erika Dedicatoria, ilustrator dari Filipina.


Hasil akhir ilustrasi diaplikasikan pada bus tingkat

Tahap terakhir adalah mengadaptasikannya ke media yang digunakan. Dalam kasus ini, medianya adalah bus tingkat. Haris menjelaskan bahwa ia tidak mengalami kesulitan dengan media tersebut.

“Bus tingkat sebenarnya merupakan salah satu media yang digunakan untuk mempromosikan mal klien kami. Media lain yang digunakan adalah poster, iklan di surat kabar, kemasan tisu, mailer, dan sebagainya. Proses penggarapan “key art” dimulai dari ukuran poster,” ujarnya.

Kesulitan yang dihadapi dalam menggarap proyek ini adalah waktu yang sempit dari klien untuk menyelesaikan sketsa dan konsep. Hanya dua hari! Selain itu, referensi dari klien untuk elemen-elemen kecil, yaitu mal, kafe, dan interior, sangat sedikit, karena mal sedang tahap pembangunan.

Jika ada kesempatan, Haris mengungkapkan keinginannya membuat desain untuk bus. Ia mengaku, pilihannya untuk bekerja di Singapura memang sebagai batu loncatan untuk membuat Indonesia berprestasi di dunia desain grafis internasional.

“Selain itu, saya juga ingin mendapatkan pengalaman dan belajar desain dari berbagai kultur di negara lain,” sambungnya.

Haris berharap industri kreatif di Indonesia makin berkembang, mempunyai identitas yang kuat, dan nilai yang tinggi. Karena, menurutnya, ini akan memunculkan desainer yang membawa industri kreatif Indonesia menjadi “trend setter” di dunia.



“Pada akhirnya, cita-cita saya hanya satu. Setelah mendapatkan pengalaman berharga dari luar negeri, saya akan kembali ke Tanah Air untuk membangun industri desain grafis Indonesia,” tutup Haris.

link sumber :
http://poster.co.id/7697/ilustrasi-haris-mustafa-di-bus-tingkat-singapura

Tidak ada komentar: