Jumat, 03 Agustus 2012

Don Lawrence, Legenda Komik Trigan dan Storm

Kerajaan Trigan yang penuh tragedi politik
Don Lawrence
Cartoon Conservative - Don Lawrence, komikus dan pelukis kelahiran London, November 17, 1928 adalah kreator komik Trigan dan Storm. Kedua judul ini menyajikan kisah petualangan yang menggetarkan, karena dilukis secara dramatis, dengan angle (sudut pandang) yang kadang absurd, serta cerita nya yang mengandung teka-teki, membuat kedua judul ini menjadi populer pada masanya dan ratusan kali cetak ulang di berbagai negara. Di Indonesia, selain dicetak dalam bentuk komik mandiri, juga pernah dimuat disalah satu majalah remaja secara berkala.

Trigan adalah sebuah epik kekaisaran. Dunia Trigan menyajikan cerita-cerita yang mengandung intrik-intrik politik, kudeta, mata-mata, serta problem hukum pemerintahan.

Si Rambut Merah
Sedangkan Storm, adalah sebuah kisah petualangan seorang tokoh pria perkasa bernama Storm, yang pada pertengahan cerita bertemu wanita Si Rambut Merah, yang lalu menjadi partner sejatinya.

Kedua judul itu, mempunyai hierarkinya sendiri, seperti konsisten dalam alur penceritaan, gaya karakter tokoh, juga yang menjadi komik ini menjadi khas adalah dalam setiap cerita, Don Lawrence menghadirkan berbagai monster serta makhluk-makhluk aneh hasil pengembangan binatang dunia nyata, misalnya Udang raksasa, Siput raksasa, air terjun keatas, gravitasi miring, dan fenomena-fenomena alam nyata yang diputar balikkan.

Lukisan yang realis, meyakinkan, serta dialog yang penuh emosi, namun mempunyai kekurangan pada beberapa hal, salah satunya adalah penyajian teks pada balon kata.

Jenis font yang kaku dan tidak ekspresif
Teks pada balon kata, tidak dibuat dengan tulisan tangan (freehand) melainkan menggunakan tipe huruf ketik.Alhasil, pembacaan menjadi tidak greget, padahal saat itu, sedang terjadi pertemuan antara Si Storm dengan monster Kelabang raksasa. Bila adegan mengerikan tersebut, disajikan dengan huruf yang juga ekspresif tentu bisa lebih menghadirkan emosi pembaca. Dan huruf ekspresif tentu saja bisa dicapai dengan ditulis dengan tangan secara langsung.

Tulisan ini, hanya sebagai pandangan sekilas saja, mengenai kedua komik tersebut. Masih memerlukan pembacaan ulang, serta pengamatan yang lebih teliti lagi, mengingat banyak sekali aspek yang menarik untuk dikaji, misalnya saja pemilihan kata, desain teknologi dan gambaran masa depan, kostum-kostum masa depan namun malah mengadopsi baju ala Romawi ( Trigan ) dan baju kulit era prasejarah (Storm). serta bagaimana proses kreatif sang Don lawrence dalam menciptakan sebuah dunia ajaib yang tersaji dalam bentuk Komik.

sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Salam.

Tidak ada komentar: